Minggu, 25 November 2012

Take it or Leave it?


Happy Sunday all :))


Ceritanya berawal dari suatu hari uni (kakak perempuan) meneleponku. Seperti biasa kami selalu bercerita banyak hal, bertanya kabar, bercerita tentang hal-hal apa saja yang kami lalui dihari-hari kami dan termasuk bercerita soal berjuta keinginan dan rencana kami yg almost about travelling. Ya, topik itu selalu muncul saat kami bercakap-cakap karena kami memang sangat exciting tentang yang satu itu. Haha. Hingga uni bercerita bahwa ada temannya yang akan pergi ke Lombok dalam waktu dekat ini untuk menghadiri seminar dan sekaligus ingin berjalan-jalan di Lombok. Uni juga menawariku untuk ikut bersama temannya dan memanas-manasiku dengan cerita tentang Lombok karena uni dulu udah pernah ke Lombok sebelumnya. *Ahhaa~

Kalian tau tidak? tanpa dipanas-panasi pun kalo yang namanya soal jalan-jalan hatiku udah panas secara otomatis! Bibir langsung melebar, jantung berdegup kencang, mata melotot, dan rasanya adrenalin ini terpacu. Oh my God! 


Beberapa hari berlalu, aku udah nggak begitu fokus lagi sama ajakan ke Lombok *padahal bo'ong* hingga aku iseng-iseng comment status uni di facebook yang bilang kalo sepertinya aku tertarik untuk ikut. Padahal yaa aku iseng doang ngomong gitu, eh uni nanggepin beneran, dan akhirnya uni bilang ke temennya itu. Haduh ciloko! (celaka!).

Acctually, Planning-ku untuk ke Lombok memang sudah ada, tapi untuk tahun depan. Tahun ini, targetku adalah berjalan-jalan ke Karimun Jawa!!! So, What should I do? Aku bingung, bingung banget ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan itu. Emang dasarnya aku orang yang sedikit bingungan dan lama dalam memutuskan suatu hal. Mmmm... yang aku pikir waktu itu adalah, "aku kan pengen ke Karimun Jawa, budget-ku juga cuma cukup sampe ke Karimun Jawa. Kalo Lombok? lain cerita. itu pasti bakalan habis banyak, mungkin bisa dua kali lipat dari pengeluaran ke Karimun Jawa, nggak mungkin banget kalo harus minta ke ortu, Oh God!" batinku. Di lain waktu aku juga sempat membatin, "Kalo aku ngotot tahun ini juga harus ke Karimun Jawa, trus aku pergi sama siapa? pergi sendiri dan ikut paket tour aku nggak dibolehin sama mama. Trus berarti aku harus cari temen? tapi siapa? temen deketku hampir semuanya keberatan untuk pergi dalam waktu dekat. Ya ampuuun~ ottohke? (bagaimana?)". Bingung~ Bingung~ ku memikirnya.


Akhirnya kalian tau apa yang aku lakukan? Yap! telepon mama. Hahaha. Ya, telepon mama, gimana pendapat mama sekaligus kalo mama mengijinkan berarti aku pergi aja~ hahay. Dan mama bilang "Boleh" apa? Boleh? Yeyyeyeyey! Mama bilang boleh artinya aku pergi nih? pergi nih? hah? Masih bingung juga.

Satu hal lagi yang aku pikirkan adalah, ketika itu sedang ada jobfair dan aku memasukkan beberapa lamaran ke perusahaan itu. Trus kalo aku dipanggil tes gimana ya? Hmmm... yang ada malah jadi galau lagi. fiuuhh. Sampe akhirnya aku kasih pilihan ke diriku sendiri. Kalo misalnya aku dipanggil tes sebelum berangkat ya aku dateng, kalo jadwal tes sudah ditentukan dari sebelum aku berangkat dan itu nabrak jadwal pergi ke Lomboknya berarti aku nggak jadi ikut ke Lombok, tapi kalo pas aku di Lombok trus baru dipanggil, yaa bodo amat, berarti itu belum rejekiku. Udah gitu aja biar nggak repot-repot. Iya kan? Dan akhirnya aku memutuskan untuk ikuuuuut! yey~
 

Dan bener aja kan pikiranku, ternyata papa malah meragukan aku buat ikut gara-gara alasan ada panggilan tes yang akhirnya bikin aku galau lagi. fiuuuhh. -___-". Okey. Okey, Sepertinya aku butuh meyakinkan diri sendiri. Ini adalah hidupku *bukannya egois lhoh*. Tapi ini memang jalan yang aku ambil. Aku yang ngejalanin dan aku juga yang tau kondisiku gimana dan aku akan sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pilihanku, apapun itu. Kalo aku ikut berarti resikonya aku kehilangan kesempatan untuk tes kerja, yang aku belum tau lagi kapan datangnya. Okey! Dan kalo aku nggak ikut, aku akan kehilangan kesempatan juga buat jalan-jalan ke Lombok yang aku juga belum tau lagi kapan datangnya. Okey!

Okey! Sudah aku putuskan tekad bulat-bulat  untuk ikut jalan-jalan ke Lombok. Tok! Tok! Tok!
Walopun budget pas-pasan yang setara dengan budget ke Karimun Jawa, tapi seenggaknya aku masih punya tabungan dari sisa beasiswa dulu. Alhamdulillah~ Serasa beasiswanya bermanfaat banget deh, dan beruntung banget waktu itu seluruh uang beasiswanya nggak jadi aku beliin kamera. hahaha. Dan satu lagi prinsipku, selagi masih ada uangnya, yang itu aku nggak harus utang sana-sini maupun minta uang ke ortu, yaa berangkat aja! Mumpung ada waktu! Dan mumpung dikasih kesempatan! Sering dengar kata-kata seperti ini "Kalo traveling selagi jadi mahasiswa itu kita punya banyak waktu luang, tapi uangnya pas-pasan. Kalo traveling ketika kita sudah bekerja, kita punya cukup uang, tapi waktunya yang tidak ada." Nah, aku kan pengangguran nih critanya.haha. Uang pas-pasan dan hampir tiap hari waktuku luang. So, apalagi yang musti dipikir? Uang bisa dicari, tapi waktu luang? Sulit cuy!
Berangkaaaat yuuukk~



Take it or Leave it? So, take a risk!
Semua pilihan itu ada resikonya. Termasuk ketika kamu tidak memilih pun juga ada resikonya. 

Saya Bangga Jadi Seorang Muslimah

Dear,
Jika kamu masih merasa bahwa jadi seorang perempuan itu tidak enak, karena ribet sana sini, dan bla bla bla
Jika kamu masih merasa bahwa jadi laki-laki itu enak banget, karena bisa pergi-pergi sendirian dan merasa aman, (seperti yang saya pikirkan)
Maka bacalah pesan singkat dibawah ini, niscaya kamu akan sangat bersyukur terlahir sebagai seorang perempuan :))



“If everyone knew the true status of a Muslim women in Islam, even the men would want to be women” (Shaykh Akram Nadawi)

Source: Tumblr.com

Kamis, 22 November 2012

Renungan

|~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~|
Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda:

“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki (melainkan fitnah yang datang dari) wanita.” Dikeluarkan oleh Bukhari (9/5096); Muslim (4/2097), Ibnu Majah (3998) dan At-Tirmidzi (2780) dan dia berkata: “Hadits Hasan Shahih”

Dari Ali bin Zaid dari Said bi Al-Musayyib, dia berkata, “Tidak ada yang lebih mudah bagi setan untuk menggoda kecuali melalui perempuan.” Kemudian, Said berkata “Tidak ada sesuatu yang lebih aku takutkan daripada perempuan.”

Irna says : Dari hadits ini, sebagai wanita aku tidak ingin ada lelaki yang terkena fitnah atas diriku. Sungguh aku tersadar dan sangat kusesali jika hal ini menimpa lelaki yang ku hormati. Oleh karena itu, pahamilah bahwa mulai saat ini aku berusaha menjaga tingkah laku-ku, pandangan-ku, dan lebih bersikap bijaksana dalam menghadapi lelaki. Aku tidak ingin menjadi sumber dosa bagi lelaki. Semoga kalian bisa mengerti :)
| ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~|

Yap begitulah sepenggal tulisan yang saya kutip dari tumblr seorang teman.
Very inspiring, i think.
Wanita memang disebutkan sebagai fitnah yang lebih berbahaya
Godaan wanita bahkan lebih berbahaya dari godaan setan.

Oleh karena itu sebagai wanita, kita hendaknya sadar betul akan posisi kita.
Apakah kita mau disebut sebagai wanita penebar fitnah?
Atau apakah kita mau disebut sebagai wanita yang lebih berbahaya dari setan?
Saya yakin semua menjawab "Tidak"!
Sehingga tindakan yang dilakukan saudara kita di atas (Irna) adalah tepat.

Dan bagi laki-laki. Seharusnya mereka pun sadar kalau fitnah dan godaan terbesar berasal dari wanita.
Hendaknya mereka pun berlaku sama. Menjaga tingkah laku mereka, menjaga pandangan mereka terhadap wanita, dan lebih bijak menahan nafsu mereka terhadap wanita.

Oke, mulai sekarang mari kita (Wanita dan laki-laki) berusaha untuk tidak saling memfitnah dan terkena fitnah akibat perbuatan kita sendiri. Marilah kita saling menjaga agar hati tetap tertaut pada-NYA.

 Mari Berubah!
 

Kamis, 15 November 2012

1434 H Refleksi dan Resolusi

SELAMAT TAHUN BARU 
1 MUHARRAM 1434 H
Sekarang harus lebih baik dari kemarin
Esok harus lebih baik lagi dari sekarang