Selasa, 28 Januari 2014

Waktunya Penyiksaan

Hi, now is time to penyiksaan buat saya. Hoorrrreeee!!!! *keprok keprok*
Yes, sekarang adalah waktunya penyiksaan terkejam!!!! yaitu  *jeng *jeng *jeng *jeng saatnya penyuntikan dan pengambilan daraaaahhh!!! 




Jadi ceritanya kemarin dan hari ini ada medical check up rutin yang diadakan kantor setahun sekali. Untuk tahun ini dilaksanakan tanggal 27-28 januari 2014. Dan saya kebagian hari terakhir, yesss!!! Tau sendiri kan saya ini phobia suntikan dan darah??? Rasanya itu yaa cukup sudah suntikan terakhir itu ketika saya kena DBD kemarin. Tapiii apa daya! Hari ini badan saya ini harus ditusuk-tusuk lagi pake jarum yang sadis itu dan darah saya harus disedot lagi beberapa liter (berapa liter?). Mendingan deh saya donor darah ke nyamuk kali (eh tapi jangan ding, ntar kena DBD lagi trus malah disuntik tiap hari). Yah pokoknya saya paling benci disuntik dan diambil darah. Titik. Pake tanda seru!

Dari kemarin aja tuh udah kebayang-bayang ampe mules dan pusing nih mikirinnya, apalagi sekarang! You know what i feel? Rasanya deg-deg-an terus, tangan dingin, perut mules, rasa mau pingsan. Duh darahku.. darahku..  ga mau darahku diambil. huhuhhu. sakit banget tauk. Sumpah mau mati rasanya, apalagi ga ada mama yang nemenin disamping. Tooloooonnnggg!!!!!


Doakan saya ya semoga saya berhasil melewati tantangan melawan phobia saya kali ini. Jangan sampe deh nanti pake acara pingsan atau nangis atau hal-hal yang memalukan segala. See you again! Semoga masih bisa nulis lagi diblog ini.






Senin, 27 Januari 2014

Rindu Weekend

Baru akhir-akhir ini saya merasa kalau weekend itu begitu berharga dan menyenangkan sehingga saya dengan berat hati meninggalkannya dan dengan berat hati pula menyambut hari senin yang sering dijuluki orang-orang sebagai MONsterDay. Yeah, selama ini walaupun juga merasa berat menyambut hari senin tapi rasanya tidak seberat sekarang ini. Dulu hari senin terasa biasa-biasa saja bukan yang WOW mari bersemangat dan bukan pula yang loyo, tapi sekarang begitu berat untuk melangkahkan kaki ke kantor. Entahlah sekarang terasa berbeda, mungkin masih kebawa-bawa hawa pengantin baru? hahaha nggak lah ya nggak segitunya juga. Tapi mungkin aja iya ding. Hahhaah.

Kalau kemarin-kemarin itu hampir tiap weekend wara-wiri dari pagi sampai malam bahkan bolak-balik keluar kota sampe capek tapi sekarang weekend itu adalah waktunya beristirahat berleha-leha melepas penat. Sekarang lebih suka dirumah, menikmati suasana rumah, entah masak, nonton tv, atau sekedar ge-goleran santai aja, tapi semuanya terasa lebih menyenangkan. Inilah yang dinamakan menikmati weekend!

Pagi-pagi bangun. Ya nggak pagi-pagi banget juga sih, namanya weekend jadi memiliki 'alasan kuat' untuk memperpanjang waktu di tempat tidur, hihihihih. Terus pergi ke pasar diantar dan ditemani suami belanja. Aseekk. Pergi ke pasar tradisional merupakan kegemaran kami belakangan ini. Kami pergi dari pasar satu ke pasar lainnya hanya sekedar untuk membandingkan harga. Supermarket dan pasar modern lainnya juga tidak terlewatkan oleh kami. Hasil surveynya jelas! di pasar tradisional lebih murah. Walaupun becek nggak ada ojek tapi serius deh belanja di pasar tradisional itu jauh lebih menyenangkan dari pada di pasar modern. Selain dapat meningkatkan pemasukan perekonomian rakyat, disini kami juga belajar bagaimana berinteraksi langsung dengan penjual, melakukan tawar-menawar, ya istilahnya bersosialisasi lah dengan orang-orang pasar dan juga melatih diri untuk lebih cermat baik cermat dalam memperhatikan harga maupun cermat dalam memilih barang-barang belanjaan.

Oiya, yuk back to topic. Malah kesenengan bahas pasar. Hehehe. Habis dari pasar ya apalagi kalau bukan memasak makanan yang sudah dibeli tadi. Walopun yang baru saya bisa hanya masakan sederhana saja *bukan masakan di rumah makan sederhana lho* tapi yaa lumayanlah, not bad, masih bisa dimakan dan diterima oleh perut saya. *yayalah orang saya yang masak ga mungkin ga nerima masakan sendiri* :p. Terus ngapain lagi yaa? Kadang lanjut nonton sambil ge-goleran depan tv, kadang nge-game, tidur siang atau jalan keluar bentar sekedar refreshing mumpung jalanan Jakarta sepi. hehehe. Itulah kegiatan weekend yang saya rindukan, can't wait for the next long weekend. Yuuhhuuuu~ 

 Bahagia itu sederhana. :)

Jumat, 24 Januari 2014

Satu Titik

Ada satu titik dimana kita benar-benar jenuh dengan kehidupan duniawi.
Dan satu-satunya yang kita inginkan adalah kembali pulang ke kampung halaman abadi.
-wp,24-01-2014-

Kamis, 23 Januari 2014

Demi Kemajuan

Dear,

Saya rasa from now on akan terjadi sedikit pergeseran atau perubahan didalam ritme kerja saya. Yeah!
Perubahan demi kemajuan, that's great!
Pasalnya progress untuk project yang saya kerjakan berlangsung lamban. *poor me :(
Ini sih memang dasarnya saya aja yang terlalu memanjakan sifat malas dalam diri. Yah, selain karena memang keterbatasan kemampuan dan tidak tersedianya partner kerja yang satu bidang dengan saya. Sehingga sedikit tersendat dalam proses pengerjaannya. Maka dari itu untuk project ini saya mendapatkan 'perhatian khusus' dari sang 'dir*tur'. Hehehe.

Tetapi saya cukup senang begitu mendapatkan 'perhatian khusus' ini. Karena saya menjadi bersemangat lagi untuk menyelesaikan project. Yey! Intinya saya harus lebih disiplin terhadap diri saya. Kerjakan ya benar-benar harus dikerjakan, jangan sambil browsing tema lain, sambil main atau lainnya. Harus lebih fokus terhadap apa yang ingin dicapai. Dan yang paling penting adalah harus berusaha sekuat tenaga melawan diri sendiri jika cenderung mengajak kepada kemalasan. Dengan di'gong'kannya 'perhatian khusus' ini saya harus membuat progress report setiap harinya agar projectnya dapat terpantau dengan baik. Saya harus melaporkan setiap detail pekerjaan saya meskipun tidak ada progress pada hari itu. Seperti yang diketahui pekerjaan saya tidak hanya fokus pada satu project itu saja, tetapi lebih banyak pekerjaan sampingan dengan tetek-bengeknya yang lumayan mengganggu fokus saya terhadap project ini. Yah, walaupun demikian saya akan tetap menyempatkan diri untuk posting sesuatu di blog ditengah kejenuhan saya bekerja. Hehehe.

Hal ini tidak hanya berlaku dalam lingkup pekerjaan saja, tetapi juga dalam lingkup kehidupan sehari-hari saya. Saya juga harus berjuang melawan kemalasan memasak, menyuci, menyetrika dan pekerjaan rumah lainnya. Saya pun harus pandai-pandai me-manage waktu dan keuangan tentunya. It's hard enough for me and i need more time to adapt. Of course we need more time to adapt in every new situation. Ya, semuanya demi kemajuan dan kebaikan diri! Bismillah! :)

Senin, 20 Januari 2014

2# Quote

 “The more I read, the more I acquire, the more certain I am that I know nothing.”

"Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir, semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar. bahwa aku tak mengetahui apapun." 

Voltaire

Kamis, 16 Januari 2014

Nggak Ada Salahnya Mencoba

Nggak ada salahnya mencoba!
Ya, bagi saya mencoba itu adalah salah satu bentuk pengembangan diri, mengasah kemampuan, memperluas pengetahuan dan mempertajam insting. Mencoba adalah sesuatu yang sangat diperlukan dalam proses keberlangsungan kehidupan. Jika saja dahulu kita tidak mencoba untuk merangkak maka sampai sekarang kita tidak akan bisa duduk, jika saja sewaktu kecil kita takut untuk mencoba berjalan karena sudah dipastikan tiap bangkit kita akan jatuh lagi maka sampai sekarang kita juga tidak akan pernah bisa berlari. Itulah hakikatnya mencoba, merupakan sifat naluriah manusia bahkan sejak ia dilahirkan ke bumi. Jadi, sekali lagi nggak ada salahnya mencoba!

Saya termasuk orang yang suka sekali mencoba, mencoba apapun terutama mencoba hal-hal baru yang positif tentunya. Di dalam bidang yang saya geluti sangat diperlukan sekali keterampilan dan keberanian untuk mencoba, mencoba adalah berinovasi. Terutama akhir-akhir ini, saya seringkali bersinggungan dengan job yang belum saya kuasai sepenuhnya, sehingga saya lebih sering mencoba-coba sendiri. Mulai dari hal yang paling sederhana, saya coba dengan cara pintar, cara pintas, bahkan cara bodoh sekalipun. Bagi saya tidak ada kerugian dalam mencoba, malah dapat untung! Meskipun saya tahu untuk masalah ini di menu ini tidak ada pilihan yang saya cari misalnya, saya akan tetap saja mencoba membuka menu tersebut mengotak-atik kali-kali aja ada. Yah, begitulah cara saya mencoba sesuatu. Seringnya sih memang mencoba dengan cara-cara yang tidak biasa orang coba atau pake cara bodoh yang seringkali juga dicemooh dan diprotes oleh orang-orang. Tetapi bagi saya selagi masih bisa dicoba dan itu membuat saya lebih bisa memahami maka akan saya coba. Apalagi jika tidak ada efek samping atau kerusakan yang ditimbulkan ketika saya mencoba, hajar aja coba! Dan tentunya saya juga akan berpikir berkali-kali jika mencoba sesuatu kemudian akan menimbulkan efek samping atau bahaya. Begitulah cara saya belajar. You'll never know till you try!


Selasa, 07 Januari 2014

Refuge Of Laziness


The Prophet ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) used to seek refuge in Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) from laziness that he used to mention it daily in this dua: “O Allah, I take refuge in You from anxiety and sorrow, weakness and laziness, miserliness and cowardice, the burden of debts and from being over powered by men.” [Sahih Bukhari]

Senin, 06 Januari 2014

Aku Harus Berjuang!

Aku harus berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankannya. Mempertahankan kepercayaan begitu besar yang telah diberikan orang-orang kepadaku. Rasanya memang begitu berat ketika kita terlalu dipercaya oleh orang karena tanggung jawabnya pun juga akan semakin besar.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan begitu banyak terima kasih kepada 'si kakek' dan keluarganya yang telah amat sangat percaya pada saya melebihi kepercayaan saya pada diri saya sendiri. Sungguh kepercayaan yang kalian berikan telah membantu saya untuk kembali meningkatkan kepercayaan diri dan menyadari atas potensi besar yang ada pada diri saya.

Walaupun saya juga sangat menyadari kemampuan saya sekarang belumlah sebesar harapan kalian. Saya tau saya sering mengecewakan kalian, tidak sesuai dengan ekspektasi kalian. Saya mohon maaf. Saya begini bukanlah karena ingin malas-malasan ataupun enak-enakan, bukan. Tetapi saya butuh penyesuaian. Bekerja dan berpikir sendiri tidaklah mudah bagi saya. Saya butuh waktu yang mungkin sedikit lebih lama. Kalau bisa saya juga butuh partner yang dapat memperkuat saya untuk mewujudkan visi dan misi kita, Kek. Tapi ijinkan saya untuk terus berusaha berusaha dan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi tanggung jawab yang telah kalian percayakan kepada saya.

Beri saya sedikit waktu untuk belajar dan beri saya sedikit ruang untuk bergerak mengaktualisasi diri. Saya bukanlah orang yang dengan mudahnya melepas tanggung jawab. Saya juga bukan orang yang gila harta dan jabatan. Saya adalah pembelajar dan pecinta ilmu yang gila akan karya. Tunggulah saya Kek, mohon sedikit kesabaran darimu ya kek. Saya pasti akan berusaha. Pasti!


Jumat, 03 Januari 2014

Meminta Itu Penting

Kemarin saya menemukan sebuah blog, dimana ada satu postingannya yang sangat manarik dan menyadarkan menurut saya. Pada postingannya itu si penulis menceritakan lebih kurangnya begini:
Dia, sebut saja Jasmin satu kos dengan adeknya yang bernama Zara. Si Jasmin dibekali orang tuanya motor sedangkan si Zara tidak, sehingga kemana-mana mereka hampir selalu berdua. Jika Zara sedang perlu motor maka Jasmin akan mengalah begitu sebaliknya. Mereka juga saling antar-jemput ke kampus.

Pada hari itu, Zara bertanya pada kakaknya "Kak mau berangkat jam berapa?", "Setengah lapan" kata Jasmin. Kemudian Zara beberes menelpon ojek langganan untuk mengantarkannya ke kampus.
Jasmin lalu merenung, padahal kalo mau bisa aja bilang "Kak anterin jam 7 ya" dengan nada yang baik. Insya Allah bakal diusahain nganterin. Cuma Zara nggak minta.

Jasmin berpikir sebagai kakak belum dipercaya untuk sekedar jadi tukang antar adiknya. Kemudian yang jadi inti postingan ini dan semoga bisa kita ambil hikmahnya Yaitu jika kita punya cita-cita, keinginan, harapan tentang sesuatu mintalah pada Allah, minta pada pemiliknya, mintalah.

Seringkali kita punya cita-cita atau keinginan tapi lupa menyampaikan dan memohonkannya pada Allah Yang Maha Mengabulkan. Kadang kita, menginginkan sesuatu terus hanya mengandalkan ikhtiar. Ngga ada konsultasi dulu ke Allah. Atau merasa Allah udah tau jadi ngga usah repot-repot berdoa. Astagfirullah. Padahal jelas Allah yang memerintah agar kita berdoa! Karena semakin banyak dipinta justru Dia makin cinta. Beda sama manusia, semakin dipinta semakin kesel.

New Day, New Month, New Year, New Life














 




all picture credit to tumblr