Selasa, 09 April 2013

Langkah Kakiku

Selamat Siang~

Sudah sebulan ini saya tidak sempat nge-blog, sebenarnya bukan tidak sempat, tetapi tidak menyempatkan diri. Dan selama sebulan ini juga telah banyak terjadi perubahan dalam hidup saya. Baiklah, saya mungkin tidak akan bisa cerita secara detail *soalnya panjang banget kalo mau diceritain semua*, tapi saya akan coba cerita hal-hal yang sekiranya bisa jadi pelajaran buat kita semua. :)

Semua perubahan pada hidup saya di bulan Maret lalu hingga sekarang  itu berawal dari acara jobfair yang saya ikuti sebelumnya. *got the point?* Yak! Proses recruitment oleh salah satu perusahaan yang saya ikuti berlanjut! Mulai dari psikotes pendahuluan - psikotes lengkap - interview HRD - interview user. Nah proses yang terakhir ini dilakukan di Jakarta.

Hal biasa yang saya rasakan ketika mengikuti proses recruitment dari sebuah perusahaan adalah bersikap nothing to lose. Saya tidak berharap terlalu banyak, saya hanya mengikuti alur saja. Terlihat pasrah memang menjalani proses ini dengan tanpa semangat dan keyakinan kuat untuk diterima disalah satu perusahaan itu. Tapi saya sudah lelah, tahun ini saya sudah memutuskan untuk fokus mengejar impian saya untuk melanjutkan studi ke negeri impian, tetapi emang dasarnya saja saya ini kurang berani untuk berkomitmen pada diri sendiri, jadilah saya tetap apply ke beberapa perusahaan, dan nasib berkata lain kali ini. Setelah sekian lama penantian panjang saya, akhirnya saya dipanggil untuk interview user di Jakarta. Awalnya saya ragu untuk pergi, kalau nanti diterima apakah akan benar-benar saya ambil? ah tapi sudahlah, ikuti saja dulu, rejeki itu kita tidak tau, toh semua biaya akomodasi dan transportasi saya ke Jakarta nantinya juga tanggung perusahaan itu, itung-itung pengalaman. *Masih saja saya berpikir begitu, padahal sudah 10 bulan saya ini menganggur*. Dan akhirnya saya pun berangkat. . . . . 


Ketika proses interview berlangsung pun saya hanya berbicara apa adanya seperti biasa, bahkan saya tidak mempelajari terlebih dahulu materi-materi yang berkaitan dengan perusahaan seperti kelima teman saya yang juga ikut interview user. Saya berbicara apa adanya, tidak dibuat-buat, dan rasanya setiap saya interview saya selalu merasa kalau saya ini seperti curhat saja, saya pun heran. Selama interview berlangsung saya nyaman-nyaman saja, yah sikap nothing to lose lah yang membuat saya begitu. Sedangkan ketika saya sangat berharap dengan pekerjaan disuatu perusahaan, maka saya selalu mersakan nervous dan perasaan kuat untuk ingin diterima.

Singkat cerita saya diterima oleh perusahaan tersebut sebagai  staff IT, saya ulangi "staff IT"!! yaitu posisi yang sedari saya menjadi jobseeker agak saya hindari. Bukan tidak suka dengan posisi itu, hanya saja saya tidak pantas menjadi seorang IT, walaupun memang background pendidikan saya nyangkut-nyangkut dikit ama IT, tapi saya sama sekali tidak menguasai bidang ini, minim sekali pengetahuan mengenai ilmu jaringan dan kawan-kawannya dan saya tidak begitu berminat mendalami, karena bagi saya IT itu rumit sekali. Eh, malah semakin dihindari kejadian bener sama diri saya. Yah, namanya rejeki kita gak akan tau kan? Yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Just remember it!

Dan kini sudah lebih dari tiga minggu saya berada di ibu kota, rasanya... Hmmm.. campur aduk kayak lagu campur sari. Hijrah ke tempat baru dan menghadapi lingkungan baru yang sebelumnya belum pernah saya temui tentunya butuh proses, apalagi bagi orang seperti saya yang cenderung pendiam. Terus terang saya memang tipe yang tidak bisa cepat akrab dengan orang, inilah kelemahan saya yang sedari dulu berusaha saya perbaiki. Tapi ya namanya perubahan itu tidak instan tetapi butuh proses, saya anggap kali ini termasuk proses saya untuk bisa lebih membuka diri dan cepat akrab dengan orang.

Sewaktu saya masih jadi jobseeker saya bertekad agar ketika memasuki lingkungan kerja saya harus menjadi orang yang supel, lebih cepat akrab dengan orang, lebih banyak ngobrol dan basa-basi sama orang dalam rangka memperbaiki kelemahan saya. Dan ketika itu saya pikir akan sangat mudah untuk berubah karena semua-muanya baru, tidak banyak orang yang kenal dengan saya yang dulunya adalah pendiam. Tetapi realisasinya tidak semudah yang saya bayangkan. Dalam perjalanannya saya semakin memahami kepribadian bahwa sebenarnya saya memang seorang pendiam dan introvert. Sebenarnya sifat pendiam dan introvert bukanlah sifat yang buruk, akan tetapi bagi saya sifat ini bisa menghambat interaksi sosial saya dengan orang lain, termasuk dalam bekerja sekarang ini. Yah, sejauh ini problem saya terletak pada diri saya sendiri yang belum begitu luwes dalam berinteraksi dengan orang. Lingkungan kerja, jenis pekerjaan dan rekan-rekan kerja saya semuanya baik. Semoga saya bisa segera beradaptasi dengan lingkungan baru saya ini, agar bisa menapaki jenjang kehidupan selanjutnya. tetap berusaha menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya dan terus mengeksplorasi diri untuk terus berkembang merupakan tujuan saya bekerja sekarang ini.

Oke. sekian dulu yaa. Doakan saya dan nantikan cerita saya selanjutnya.
Salam ^^,


 There is NO growth in comfort zone. And there is NO comfort in growth zone.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar