Kamis, 19 Desember 2013

Kehilangan

Hi, sudah lama sekali tidak menyapa. :p
Sekarang ini jadwal sedang padat merayap, sehingga tidak ada waktu untuk me time, heuuufff.
Jadi ceritanya hari minggu kemarin, saya baru dibelikan handphone :-P. Sebenarnya handphone saya yang sekarang ini masih oke-oke aja kok, dipakai masih enak, paling ya lemot atau sering ada warning kepenuhan memori. Heheh. Yang rusak itu ya kameranya, jadi kameranya itu ngambil foto bisa, tapi hasilnya fotonya itu kayak film negatif. Malah ga usah susah-susah buat ngedit foto lagi sih. hahaha. Lagian, semenjak saya kerja tingkat kenarsisan untuk foto-foto sudah berkurang, karena ketiadaannya waktu. hihihi. Ngenes amat ya kalo udah kerja. Jadi ya kamera handphone rusak pun nggak berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup saya.

Tapi si orang ini nih ngotot ngebeliin karena lagi pada diskon akhir tahun, yasudah jadinya saya beli handphone baru deh. Asik-asik aja sih, syalalaalalala. Akhirnya waktu itu kami memutuskan untuk beli di ITC aja karena harganya lebih murah dibanding di store seperti okez*one, gl*obal, dkk. Jadinya hari minggu itu pergilah kami ke ITC Fatmawati. Karena masih pagi dan relatif masih sepi alias orang-orang sana baru buka toko, kami langsung saja mampir ke toko pertama didekat pintu masuk yang pada waktu itu sudah buka. Disana terjadilah proses pilih-memilih, tawar-menawar dan jual beli. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk membeli handphone merk ****** lengkap dengan screen guard dan microsdnya yang 32GB sekalian, hahaha. Oke, handphonenya siap dibungkus, handphone saya masukin tas dan bungkusannya masih saya tenteng kemana-mana.

Kemudian kami lanjut mencari baju untuk si handphone ini. Terbilang susah memang tapi akhirnya ditemukan juga baju cantiknya berwarna pink, hahaha, kayaknya sih nggak pernah saya beli stuff berwarna pink begini =.=

Karena jam sudah menunjukkan waktu sholat dzuhur, kami pun pergi ke mushola untuk sholat. Seperti biasa jika sholat di mushola saya selalu meletakkan barang-barang saya disamping depan demi keamanan. :D
Selesai sholat kami berencana bersilaturrahim ke rumah teman lalu turun lah kami menuju mobil. Lucunya, ketika di lift karena handphone saya lagi matching sama baju saya minta difoto, hahaha, ternyata masih narsis aja yak.

Oke, kami lanjut menuju rumah teman di Tangerang, sampe sana ngobrol-ngobrol trus diajak makan juga sama orang tuanya. Heheh. Sekitar pukul lima lebih kami pamit pulang takut kemaleman karena macet. Ditengah perjalanan tiba-tiba teringat bungkusan kotak handphone yang baru saja dibeli tadi pagi. Saya panik mencari-cari sana-sini, ngubek-ngubek isi mobil tapi nggak ketemu juga. T.T Rasanya udah mau nangis saya. huhuhu. Walaupun begitu dia mengingatkan untuk tetap bersyukur karena bukan handphonenya yang hilang. Kita masih harus bersyukur ditengah musibah yang menimpa. Tapi tetap saja, semua komponen lainnya seperti charger, headset dan kartu garansi ada disana semua. Bener-bener panik, takut, sedih dan kecewa sama diri sendiri yang pelupa. :( Kami mencoba mengingat-ingat dimanakah barang itu tertinggal. Di toko penjual case handphone tadi kah? atau di mushola? kemudian saya teringat foto saya di lift sebelum menuju mushola, apakah tas yang berisi kotak handphone masih saya bawa atau tidak. Ternyata jawabannya tas tersebut tertinggal di mushola. Untung deh ada bukti fotonya, saya sebenarnya juga heran tumben banget saya minta difoto ditempat umum seperti itu, ternyata memang ada hikmah dibalik foto itu. Hehe.

Saya berangsur-angsur menenangkan diri. Lalu saya ingat ketika tadi pagi saya buka instagram, saya membaca postingannya teh Ghaida tentang kehilangan handphonenya. Dia juga sudah hampir putus asa mencari-cari, padahal hilangnya ya dirumahnya sendiri, kecil kemungkinan hilang kalau tidak ada maling yang masuk ke rumah. Namun, ditengah kepanikannya dia berusaha menenangkan diri dengan berdzikir yang diikuti kata yaa rahman. Buah kesabarannya handphonenya ternyata terselip dibuku adiknya yang dibawa ke sekolah. Alhamdulillah.

Mengingat kisah itu, saya pun mengikuti tips-tips dari teh Ghaida, sepanjang perjalanan tak henti-hentinya saya berdzikir diikuti yaa rahman sambil memikirkan barangnya. Karena adzan magrib sudah berkumandang, kami berhenti di pom bensin untuk sholat, saya juga tak henti-hentinya berdoa memohon kepada Allah, agar tas tersebut dilindungi-Nya dan berharap sekali agar tas itu bisa saya temukan kembali. Namun, saya juga berdoa agar dilapangkan hatinya jika memang barang itu bukan rejeki saya. Saya masih terus berdzikir selama perjalanan menuju ITC Fatmawati. Sampai disana sudah masuk waktu sholat isya, maka kami segera sholat sambil masuk ke mushola mencari-cari tas tersebut, dan ternyata tidak ketemu T.T huhuhuuhu. Saya sedih sekali. Namun, kesedihan tidak mengalahkan khusyuknya saya sholat dan berdoa. Hingga selesai sholat saya benar-benar telah pasrah dan tenang begitu saja menerima kenyataan bahwa barangnya tidak ditemukan. :)

Akan tetapi di depan sana terlihat teman saya sedang senyum-senyum gitu dan ternyata teman saya sedang menanyakan ke pos security yang ada di samping mushola. Daaaaaaan, Alhamdulillah...... tasnya diamankan oleh security :') :') :') :')
Saya terharuuuhuhuhuhu sekaliii. Terima kasih ya Allah, puji syukurku panjatkan padamu. Alhamdulillah. :')
Mungkin ini juga sebagai peringatan bagi saya, harus lebih banyak bersedekah. Pokoknya kejadian ini banyak hikmahnya yang bisa saya petik. :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar