Rabu, 13 Agustus 2014

Rumput Tetangga

Jika ada istilah "Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau", saya rasa istilah itu cukup tepat. Karena hampir setiap saat kita selalu bersinggungan dengan orang lain dan setiap itu pula kita bisa melihat berbagai macam yang dia punya.

Sering kita bergumam "enak yaa kerja diperusahaan A? gajinya besar, jam kerjanya fleksibel, fasilitasnya banyak dan lain sebagainya". Ada juga "enak ya si B punya istri cantik, pintar memasak, dan lainnya". Ada lagi "enak ya mobilnya si C tipe xyz keluaran terbaru" dan saya rasa masih ada lagi ribuan kata "enak ya" lainnya.

Memang seringkali pikiran itu muncul, seakan-akan apa yang orang punya serba enak, sedangkan punya kita serba tidak enak. Tetapi sesungguhnya itu hanyalah penglihatan luar kita saja. Bisa dibilang fatamorgana.

Mungkin saja orang diluar sana juga melihat kehidupan kita yang sekarang ini "enak ya". Bisa jadi kan? Padahal mungkin yang sesungguhnya kita rasakan tidaklah demikian. Untuk hidup yang seperti sekarang ini saja pasti sudah berusaha mati-matian bahkan mengorbankan banyak hal. 

Begitulah hidup. Kita jangan hanya melihat puncaknya saja. Puncak mount everest itu memang sangat menawan, indah, dan spektakuler sekali ketika kita lihat pada foto-foto dimajalah maupun internet. Dan mendengar banyak pendaki yang berhasil mencapai puncak sungguh sesuatu yang hebat bukan? Tapi kita tidak pernah tahu bagaimana perjuangan pendaki itu menahan dingin, melewati salju terjal, membawa beban berat dan mengendalikan pikirannya selama perjalanan dari bawah hingga ke puncak. Kita bahkan juga tidak peduli terhadap latihan-latihan fisik yang setiap hari dilakukan pendaki tersebut guna persiapan menuju puncak.

Intinya agar bisa hidup tenang dan tidak tergoda istri tetangga eh rumput tetangga, kita syukuri saja apa yang sudah kita punya sekarang sambil terus berusaha, berdoa, bersabar untuk mewujudkan impian-impian kita lainnya.

Tetap semangat! Merdeka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar