Jumat, 16 Agustus 2013

Post Holiday/Lebaran Syndrome

Semua orang yang bekerja apalagi masih bekerja 'ngikut' orang pasti akan sangat senang sekali *majas hiperbola* kalau tiba saatnya masa liburan. Kenapa? Yaa saya rasa anda-anda bisa menjawabnya sesuai dengan versi masing-masing. Kalau saya pribadi ya karena liburan itu menyenangkan, bisa terlepas sejenak dari rutinitas kantor yang menjenuhkan. Sudah sangat wajar jika kita melakukan sebuah rutinitas tentu memerlukan waktu-waktu untuk refreshing agar kita tidak stress dan mudah bosan terhadapnya.

Bagi saya anak yang masih bau kencur ini memang tidak bisa berlibur berlama-lama karena belum dapat jatah cuti, paling lama ya weekend syukur-syuukur ada tanggal merah jadinya long weekend. Dan pas lebaran ini walaupun tidak dapat cuti dan tidak ada cuti bersama tapi saya diizinkan untuk mudik pulang kampung dengan catatan 'leave without pay'. Yah, begitulah, bersyukur saja, yang penting mah bisa kumpul sama keluarga, uang yang tidak dibayarkan dan tiket mudik PP yang begitu menguras kantong tidak seberapa harganya dibandingkan momen kumpul keluarga saat lebaran ini yang tidak bisa dibeli walau dengan sebatang emas.

 Jadi, libur lebaran kali ini memang liburan yang sangat menyenangkan bagi saya. Pertama, bisa kumpul keluarga. Kedua, bisa makan enak, hahaha. Ketiga, bisa tidur nyenyak. Keempat, bisa jalan-jalan refreshing bareng keluarga tanpa memikirkan soal kerjaan. Selama pulang itu hidup berasa nyamaaaan banget. 

Nah, masalahnya adalah ketika kita tengah menikmati suasana senyaman itu dan tiba-tiba harus pergi berpisah meninggalkannya. Huaaaaaa T.T berat bok! berat! meninggalkan keluarga dan kampung halaman beserta kenyamanan yang ada disana dan harus kembali lagi ke perantauan seorang diri T.T sehingga hal dapat menyebabkan penyakit serius yaitu post holiday syndrome.

Parahnya post holiday syndrome itu kini tengah saya alami. Mulai dari susah bangun pagi, kebetulan lagi dapet jadi ga usah bangun subuh yang menyebabkan jam bangun saya bergeser ke arah pukul setengah tujuh! Bayangkan setiap hari saya bangun selalu tepat pukul setengah tujuh! Disamping itu post holiday syndrome ini dapat berdampak 'positif' juga bagi saya, karena setiap pagi saya jadi rajin berolahraga yaitu lari pagi menuju kantor karena sudah terlambat. Selain menyebabkan kemalasan dalam bekerja yang mengakibatkan kinerja menjadi turun drastis karena kantor masih sepi, syndrome ini juga mengakibatkan ke-stress-an luar biasa bagi saya. Pasalnya, semua orang! se-mua o-rang!! didivisi saya sedang cuti, jadilah saya anak sebatang kara yang ditinggal cuti mas-masnya. Bayangkan!! perusahaan segede ini yang udah punya puluhan cabang se-Indonesia IT nya cuma saya seorang diri, seorang anak baru yang masih bau kencur. Mending kalo santai-santai aja ngelanjutin project saya sendiri, nah ini banyaaak aja komplain, adaaaa aja masalah. Yes! Trouble is a friend! *mamaaaaa tolooooong T.T 
Saya hanya berharap semoga post holiday syndrome ini cepat berakhir. Anyway, besok udah weekend! Semoga penyakit ini cepet sembuh dan dihari senin udah kembali normal lagi. Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar